Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengikuti ritual begugo dalam acara gawak begugo Ketemenggungan Dayak Suruk yang ke III di Tekalong, Mentebah, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (14/9/2024)/ Yohanes Santoso
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Ketemenggungan Dayak Suruk ke III di Tekalong, Mentebah, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (14/9/2024). Ribuan masyarakat hadir dalam acara Gawak tersebut.
Dalam kegiatan tersebut Bupati Fransiskus juga menuai pujian masyarakat karena telah melakukan banyak pembangunan di berbagai daerah, khususnya di wilayah ketemenggungan Dayak Suruk.
Kades Tekalong, Bernadus mengatakan sepanjang wilayah Desa Tekalong sampai Desa Tanjung dominan dihuni masyarakat Dayak Suruk. Selama ini masyarakat Dayak Suruk merasa banyak dibantu Pemda Kapuas Hulu, khususnya saat kepemimpinan Fransiskus Diaan. Masyarakat juga bisa melihat pembangunan yang telah dilakukan Pemda Kapuas Hulu tiga tahun terakhir ini. "Program Bupati selama ini sangat menyentuh kebutuhan masyarakat Dayak Suruk," ucapnya.
Gawak Begugo ini, kata Nadus, sifatnya sangat sakral, untuk wujud syukur masyarakat Dayak Suruk atas hasil panen.
Kegiatan ini bisa terlaksana juga karena ada bantuan dari Bupati Kapuas Hulu. "Terimakasih atas bantuan dari Pemda Kapuas Hulu, ada juga rumah adat Dayak Suruk yang dibangun di desa Tekalong," tuturnya.
Ketua Panitia Gawak Begugo tahun 2024, Antesa menjelaskan bahwa kegiatan Gawak Begugo akan dilaksanakan dari tanggal 14 hingga 19 September 2024. "Ada 9 desa yang terlibat, dibawah ketemenggungan Dayak Suruk dan ada 17 cabang lomba tradisional Dayak yg diadakan dalam kegiatan ini," singkatnya.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, menegaskan Gawak Begugo adalah ucapan syukur untuk Tuhan yang Maha Esa. Kegiatan ini turut memberi kesempatan pelestarian budaya. "Banyak permainan tradisi yang belum diketahui bisa dimunculkan dalam kegiatan ini dan dibimbing pada generasi muda," ujar pria yang akrab disapa Bang Sis ini.
Bupati Fransiskus menegaskan bahwa budaya adalah salah satu daya tarik pariwisata di Kapuas Hulu. Kapuas Hulu punya beragam suku bangsa.
"Orang luar ingin hadir di Kapuas Hulu untuk lihat budaya kita, maka kita perlu memperbanyak kegiatan budaya, ayo kita terus lestarikan budaya kita," tegasnya.
Terkait Gawa Begugo, Bupati Fransiskus menegaskan dirinya sangat mendukung kegiatan tersebut. Dirinya berharap kegiatan bisa dievaluasi baik dari sisi sarana dan manfaat kegiatan.
"Kita lihat berapa banyak permainan tradisi yang belum dilaksanakan, kita laksanakan di event selanjutnya," tuntasnya.
Pembukaan Gawak Begugo ini turut dihadiri para Kepala OPD Kapuas Hulu, Muspika Mentebah, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Dayak Suruk.
Penulis: Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment