Bupati Sis Resmikan Fasilitas Pengolah Emas Bebas Merkuri, Usulan IPR Jadi Prioritas - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Saturday, September 14, 2024

Bupati Sis Resmikan Fasilitas Pengolah Emas Bebas Merkuri, Usulan IPR Jadi Prioritas


 Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menerima penyerahan fasilitas pengolah emas bebas merkuri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia di Desa Teluk Geruguk, Kecamatan Boyan Tanjung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (14/8/2024)/ Yohanes Santoso 

Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menerima penyerahan fasilitas pengolah emas bebas merkuri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia di Desa Teluk Geruguk, Kecamatan Boyan Tanjung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Sabtu (14/8/2024).
Acara penyerahan fasilitas itupun difasilitasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kapuas Hulu.

Camat Boyan Tanjung, Agus Hariadi mengapresiasi perhatian Kementerian LHK dan Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, atas realisasi pembangunan fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri ini untuk masyarakat Teluk Geruguk dan sekitarnya. Desa Teluk Geruguk berada di pedalaman tapi dapat perhatian dan sentuhan pembangunan dari Pemerintag Pusat dan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. "Mudah-mudahan dengan fasilitas ini bisa mengurangi limbah berbahaya yang merusak kesehatan, semoga alat ini juga bisa memberi dampak positif bagi masyarakat," ujarnya.

Kasubdit Penghapusan B3, Upik Sitti Aslia mengatakan kegiatan kali ini adalah buktinya kerjasama Pemda Kapuas Hulu dan Pemerintah Pusat, untuk membuat daerah terhindar dari Merkuri. Merkuri logam beras sifat racun mudah pindah dari air ke manusia lewat rantai makanan.

"Merkuri berpotensi muncul dari aktivitas tambang kecil, disisi lain pertambangan emas rakyat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. Sebab itu kita coba membuat sistem Good Mining Practice yang penting untuk menghindari bahan beracun," tuturnya.

Fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri ini adalah usual Dinas LH Kapuas Hulu. Setelah dikaji lewat kajian ore, lalu ditindak lanjut kerjasama, hingga di akhir 2023 fisik selesai dibangun. 
"Ada 10 fasilitas pengolahan emas bebas merkuri di seluruh indonesia, dan ini fasilitas pertama yang dibangun di Kalbar, ini bisa terwujud karena dukungan Bupati," tegasnya.

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengatakan ada 14 kecamatan yang terdapat pertambangan rakyat sekala kecil. Terbanyak di Boyan Tanjung.
"Ada 2916 penambang emas di sini dan mereka bisa manfaatkan alat pengelolaan emas tanpa merkuri," ujarnya. 

Fasilitas ini hendaknya bisa dimanfaatkan juga oleh penambang rakyat di 13 kecamatan lain. Untuk mendukung Pemerintah Pusat dalam mengurangi penggunaan merkuri di Indonesia.

"Semoga penerapan fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri ini bisa jadi percontohan di Kalbar," ucap Fransiskus.

Bupati Kapuas Hulu meminta Kementerian LHK bisa membangun lagi fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri, karena Kapuas Hulu masi membutuhkannya di beberapa kecamatan. "Kapuas Hulu sudah punya beberapa IPR, pekerja yang ada di wilayah IPR bisa memanfaatkan fasilitas ini," ujarnya.

Fransiskus menegaskan Kapuas Hulu sudah punya 3 IPR, 1 di Desa Nanga Suruk Bunut Hulu, 2 IPR di Bunut Hilir tepatnya Desa Entibab. IPR sudah ada tapi petunjuk teknisnya belum ada, sebab itu belum ada tata kelola dan laksana dari koperasi yang ditunjuk. 

"Semoga juknis cepat keluar, agar koperasi bisa mengelola IPR. IPR ini memberi kepastian hukum untuk masyarakat penambang," tegasnya.

"Kita sudah usulkan IPR di beberapa kecamatan, semoga bisa diakomodir kementerian agar masyarakat bisa kerja dengan aman, karena ini kepastian hukum," tuntasnya.

Acara penyerahan fasilitas pengolah emas bebas merkuri ini turut dihadiri Kajari Kapuas Hulu, Samsuri, para Kepala OPD Kapuas Hulu, Muspincam Boyan Tanjung dan Aparatur Desa dan Masyarakat Teluk Geruguk.

Penulis: Yohanes Santoso 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad