Razia Gabungan, 56 Alat Tambang Emas Ilegal Dibakar Pekerja PETI Kabur ke Hutan - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Friday, August 16, 2024

Razia Gabungan, 56 Alat Tambang Emas Ilegal Dibakar Pekerja PETI Kabur ke Hutan


 Foto: Tim Gabungan Membakar Alat Pertambangan Emas Ilegal yang menyebabkan kerusakan lingkungan di Sungai Batang Suhaid dan dikeluhkan warga sekitar sungai tersebut, Kamis (15/8/2024)/ Istimewa 

Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-

Geram dengan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Sungai Batang Suhaid yang tidak mengindahkan himbauan dan larangan petugas, tim gabungan bersama warga Suhaid yang kontra PETI melakukan langkah tegas.

Mereka melakukan razia serta membakar dan merusak 56 alat tambang emas ilegal yang ada di daerah tersebut. Para pekerja PETI yang ada di lokasi tersebut berhamburan lari ke arah hutan.

Hal ini terjadi sekitar pukul 16.00 Wib, di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (15/08/2024). 

"Sebelumnya kami sudah memberikan imbauan dan peringatan kepada pekerja PETI dua hari yang lalu untuk mundur dari lokasi. Jika tidak mundur kita akan tindak tegas, " kata Kapolsek Suhaid Iptu Sipyani kepada wartawan, Kamis (15/08/2024). 

Kapolsek mengatakan, puluhan alat tambang yang dimusnahkan tersebut berada di Sungai Batang Suhaid, anak Sungai Ramut dan sungai Lintas Sepandak. 

Kemudian alat tambang illegal yang dibakar ini merupakan milik pekerja yang membandel. Selain itu alat tambang illegal yang dimusnahkan tersebut bukan hanya milik warga Suhaid, melainkan ada juga dari Kecamatan Selimbau. 

Dimana saat dilakukan penertiban, ada juga penambang yang masih melakukan kegiatan PETI dan ada juga sebagai pekerja yang kabur ketika melihat petugas datang. 

"Para pekerja ada yang melarikan diri ke hutan. Dalam penertiban itu pun tidak ada perlawanan, " tutur Kapolsek. 

Kapolsek mengungkapkan, dengan penertiban ini maka dipastikan untuk saat ini tidak ada lagi kegiatan PETI. Namun pihaknya tidak tahu kedepannya karena penambang PETI ini bisa saja membeli lagi. 

"Yang jelas saat ini alat tambang sudah kita hancurkan, " ujarnya. 

Usai dilakukan penertiban, kondisi ketertiban di Kecamatan Suhaid masih aman-aman saja. 
"Kita imbau kepada masyarakat, bahwa kegiatan pertambangan illegal, baik dari Polisi maupun Muspika tidak akan memberikan ruang dan kami akan terus melakukan tindakan tegas jika PETI masih berlangsung, " tegas Kapolsek. 

Sambung Kapolsek, untuk kondisi air sungai Batang Suhaid saat ini masih keruh dan kondisi keruh ini diperkirakan akan bertahan seminggu kedepan karena airnya ini tertahan oleh air sungai Kapuas. 

"Selama giat penindakan tadi semuanya berjalan aman," tuntas Kapolsek Suhaid.

Penulis: Yohanes Santoso 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad