Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menandatangani prasasti rumah betang Lirung Bulit, Dusun Long Miting, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2024)/ Yohanes Santoso
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan beserta rombongannya menghadiri acara pembubaran panitia gawai Dayak Kayaan Dusun Long Miting, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2024). Dalam kegiatan itu Fransiskus turut menandatangani prasasti rumah betang Lirung Bulit Dusun Long Miting.
Kepala Adat Kayaan Dusun Long Miting, Dionisius Bayo, berterimakasih kepada Bupati Kapuas Hulu telah hadir di kegiatan yang dilaksanakan di betang Lirung Bulit. Bayo menegaskan bahwa selama ini cukup banyak perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu untuk kegiatan kebudayaan masyarakat, khususnya di Dusun Long Miting. "Kami disini dapat beberapa bantuan dari pemerintah. Kami ucapkan terimakasih kepada Bupati yang telah memberi perhatian," ujarnya."Dange atau gawai Dayak sudah berjalan lebih dari 3 minggu disini, pelaksanaan juga dibantu masyarakat Dusun Long Miting. Semua berjalan baik hingga pada puncak acara 18 Mei 2024 lalu dan pembubaran panitia hari ini," ucapnya.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengatakan sebelumnya dia belum bisa hadir di acara dange masyarakat Long Miting karena ada kegiatan luar daerah. "Saya ucapkan selamat atas pelaksanaan dange, ini sudah terlaksana dengan baik dan sekarang panitianya dibubarkan," tuturnya.
Fransiskus menjelaskan bahwa dange atau gawai Dayak adalah ucapan syukur terhadap berkat dan rejeki dari Tuhan yang Maha Esa. Dayak selalu melakukan ini untuk ungkapan syukur, agar kedepan tetap mendapat rejeki dari Tuhan.
"Dange memberi ruang untuk penampilan budaya. Saya senang sekali ada anak kecil dilibatkan dalam kegiatan budaya ini," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Bang Sis ini juga menegaskan bahwa pelestarian budaya merupakan tugas dan tanggung jawab bersama. Orang tua hendaknya mentransferkan pengetahuan adat dan budaya, agar tetap lestari.
"Apalagi dunia luar biasa perkembangannya, kalau anak-anak tidak diajarkan budaya sendiri mereka akan lebih terpengaruh budaya luar dan lupa budaya sendiri. Semoga adat budaya Kayaan mendalam tetap eksis dan bertahan dengan kepedulian bersama, terutama para orang tua yang paham tentang adat istiadat," tuntas Bupati Sis.
Dalam acara pembubaran panitia Dange Long Miting, hadir Anggota DPRD Kapuas Hulu, Maura Marselina Hiroh, para Kepala OPD Kapuas Hulu, Camat Putussibau Utara, Yohanes Telajan, para tokoh adat dan tokoh agama, serta masyarakat Desa Tanjung Karang.
Penulis: Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment