Foto: Foto bersama usai FGD MoU tentang sinergitas program pembangunan daerah melalui collaborative governance dengan mitra pembangunan di aula Bappeda Kapuas Hulu, Putussibau, Kamis (5/10/2023)/ Yohanes Santoso
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menginisiasi kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Memorandum of Understanding (MoU) tentang sinergitas program pembangunan daerah melalui collaborative governance dengan mitra pembangunan di Kabupaten Kapuas Hulu. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Bappeda Kapuas Hulu, Putussibau, Kamis (5/10/2023). Mitra pembangunan yang terlibat dalam kegiatan ini adalah organisasi-organisasi yang memanfaatkan danah hibah dari luar negeri untuk program-program kerjanya di Kabupaten Kapuas Hulu.
Kepala Bappeda Kapuas Hulu, Ambrosius Sadau, mengatakan bahwa MoU tersebut bertujuan untuk membangun komitmen bersama dalam membangun Kapuas Hulu. Hal lebih teknis terkait MoU tersebut akan disepakati bersama dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS). MoU ini akan dilakukan ke masing-masing para mitra, tidak dalam satu gabungan mitra, karena masing-masing mitra punya programnya masing-masing. Ada 17 mitra yang terdata di Bappeda Kapuas Hulu yaitu Yayasan WWF Indonesia, Perkumpulan Betang Kalimantan Tangguh, AMAN Kapuas Hulu, Serakop Iban Perbatasan (Sipat), PRCF Indonesia, Yayasan Riak Bumi, GIZ, TFCA Kalimantan, Merangat, Badan Registrasi Wilayah Adat, Lanting Borneo, Rekam Nusantara Foundation - Rangkong Indonesia, Yayasan Ekowisata Indonesia (INDECON), LTKL, Solidaridad, Madani dan Putussibau Art Community. "MoU ini akan berlaku selama para mitra masih berkarya di Kapuas Hulu. Bila perlu ada perubahan kita lakukan addendum," ucap Sadau.
Sadau mengapresiasi respon aktif dari para mitra, hal tersebut menunjukan adanya keseriusan untuk kerjasama yang baik. Pemda Kapuas Hulu berharap ada kolaborasi yang baik dari para mitra sesuai dengan programnya masing-masing. "Organisasi ini tentu harus sesuai ketentuan dari Pemerintah Pusat atau lembaga donornya," terang Sadau.
Ketua AMAN Kapuas Hulu, Sutomo Mana menyambut baik inisiatif Bappeda Kapuas Hulu untuk membuat MoU dengan para pihak sebagai mitra kerja yang setara. "Ini memang hal yang baik karena tujuannya untuk membangun Kapuas Hulu," ucapnya.
Perwakilan TFCA Kalimantan, Nyandang menuturkan bahwa pihaknya menyambut baik MoU ini. Dirinya berharap kedepannya koordinasi semakin meningkat dan bisa sinkron terkait program-program yang ingin diwujudkan bersama-sama. "Secara umum kami menyetujui, ruang lingkup MoU yang akan kami sesuaikan. Setelah sesuai nanti kami sampaikan ke Bappeda Kapuas Hulu," ujarnya.
Kabag Organisasi Setda Kapuas Hulu,, Yohanes Sintan menuturkan bahwa MoU dengan para mitra adalah ide yang bagus dari Bappeda Kapuas Hulu. Pola kerjasama seperti ini yang sangat baik dan sangat dibutuhkan daerah. "Membangun daerah ini kita memang harus kerjasama. Bila ada program dari para mitra bisa disinkronkan ke OPD yang membidangi, jadi itu bisa berjalan baik dan diketahui Pemda Kapuas Hulu," ujarnya.
Kabag Tata Pemerintahan Setda Kapuas Hulu, Hermanus Susanto mengatakan pihaknya yang menghimpun naskah MoU dan PKS. Prosesnya akan disesuaikan dengan aturan berlaku, seperti penomoran dan lainnya. "Selanjutnya MoU dan PKS itu akan dilaporkan ke Kemendagri setiap tahunnya. Apapun pekerjaan ke teknis dari para mitra nantinya disampaikan kepada OPD," ujarnya.
Kabag Hukum Setda Kapuas Hulu, Yovi Riady mengatakan bila para mitra pembangunan akan lakukan PKS, harapannya bisa melibatkan Bagian Hukum dan Tapem. Pasalnya kedua bagian ini wajib terlibat untuk MOU dan PKS ini. "Kita akan perhatikan bersama-sama seluruh aspek hukum yang dibutuhkan untuk MoU dan PKS tersebut," singkatnya.
MoU Pemda Kapuas Hulu dengan para mitra ini akan dilakukan follow lebih lanjut. Untuk penandatanganannya sendiri, rencananya akan dilakukan oleh Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dengan para mitra.
Penulis : Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment