Foto: Kajati Kalbar, Muhammad Yusuf/ Istimewa
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Barat, Muhammad Yusuf, melakukan pertemuan dengan jajaran Forkopimda Kapuas Hulu, para Kepala OPD dan Camat se Kapuas Hulu, Senin (11/9/2023). Kajati mensosialisasikan tentang peran kejaksaan dalam pencegahan Tipikor pada Pembangunan Proyek Strategis Nasional/ Daerah.
Bupati menuturkan pihaknya sangat membutuhkan bimbingan, pengarahan dan pendampingan hukum, sebab banyak OPD yang berpotensi bersentuhan dengan hukum. Kedepannya pemda dan kejaksaan kedepankan komunikasi atas persoalan hukum yang dihadapi, agar program pembangunan berdampak positif di segala aspek. "Untuk itu pemangku kepentingan harus sinergis agar pembangunan berdampak positif dan manfaatnya dirasakan ke masyarakat," ucapnya.
Kajati Kalbar, Muhammad Yusuf, menuturkan pertemuan pihaknya dengan Pemda Kapuas Hulu sebatas tukar pikiran. Dirinya menilai Bupati dan semua komponen akrab dan saling kolaborasi. "Keberhasilan suatu daerah memang turut ditentukan dari kebersamaan, komunikasi dan silaturahmi yang baik," ujarnya.
Kajati Kalbar menegaskan, salah satu arahan Jaksa Agung, dalam penegakkan hukum adalah lebih pada pembebasan dari korupsi. Gakkum juga ditegaskan agar mengedepankan hati nurani dan memenuhi rasa keadilan. "Untuk pencegahan korupsi, Kajati Kalbar sendiri sudah masuk WBBM," ujarnya.
Sehubungan dengan pengamanan pembangunan strategis di Kapuas Hulu, kata Kajati Kalbar, itu ada syarat. Pemda Kapuas Hulu harus buat Perda atau surat keputusan bupati yang menyatakan proyek strategis. "Lalu beri surat ke Kajari Kapuas Hulu untuk minta pendampingan atau pengamanan sesuai SK," ucapnya.
Selama bertugas, Kajati Kalbar, mengatakan dari pengalamannya korupsi terjadi karena kesalahan dari tiga aspek, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam perencanaan, itu harus sesuai kebutuhan dan harga ril, kesalahan dalam hal ini adalah awal munculnya tipikor. Pegawai juga hendaknya ditempatkan sesuai dengan kemampuan karena ini berpengaruh pada sisi pelaksanaan, jika SDM tidak ada kemampuan maka akan memunculkan salah perhitungan di kegiatan. "Berikutnya dari sisi pengawasan, pemeriksaan itu memang ada dari institusi lain, namun dalam penyelidikan kami juga bisa menemukan alat bukti," tegasnya.
Kajati Kalbar juga menghimbau kepada Bupati dan pimpinan OPD agar jangan terima laporan saja, harus cek ke lapangan. Pekerjaan harus dipantau betul, jangan laporan 100 persen, pekerjaan masih berjalan. "Semua pekerjaan dilakukan sebaik mungkin dengan semangat, ini untuk kebutuhan masyarakat luas," tuntasnya.
Pertemuan Kajati Kalbar dengan Pemda Kapuas Hulu turut dihadiri organisasi Pemuda Dayak Kapuas Hulu, PDD Polnep Kapuas Hulu serta tokoh masyarakat.
Penulis: Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment