Foto: Evi Septinawati, Pengawas Devisi Rempah dan Kratom Provinsi Kalimantan Barat Koprabuh/ Rovi Andila
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Pengawas Divisi Rempah Dan Kratom Provinsi Kalimantan Barat Koprabuh, Evi Septinawati menyampaikan, saat ini progres koprabuh sudah di level yang lebih bagus, yaitu sedang menggarap bahasa ulu Kapuas Hulu untuk menjadi bahasa yang dikamuskan di dalam kamus digital. Penyusun kamus bahasa ulu terdiri dari guru2 jenjang SD, SMP dan SMA
Guru kelas, guru mata pelajaran bahasa Indonesia , bahasa Inggris dan biologi dan lokus penelitian di pasar - pasar yg ada di Kapuas hulu, sekolah - Sekolah, serta rumah - rumah betang.
“Insyaallah nanti akan di launching di Dubai pada tangal 30 November 2023 di Acara PBB bagian Perubahan iklim/ UNFCCC,” katanya di Putussibau Utara, Kapuas Hulu, pada Jumat (25/08/2023).
Lanjut Evi, Dimana pihaknya merasa bahasa ulu Kapuas hulu perlu dilestarikan oleh kita semua, agar dunia mengetahui bahwa Kapuas hulu itu kaya, baik dari kekayaan alamnya, kaya juga adat, seni dan budaya serta bahasanya.
“Kemudian juga dalam berbahasa, kita memiliki bahasa yang bisa mempersatukan semua etnis, semua warga Kapuas hulu,” jelasnya.
Evi menambahkan, Saat ini koprabuh sedang menggarap beberapa program, termasuk emisi karbon, Dimana selama ini daerah kita menjadi daerah konservasi, tetapi masyarakat di sekitar wilayah konservasi Dibawah garis kemiskinan, nah disini kami menganggap perlu untuk membuat suatu trobosan, bagaimana caranya agar masyarakat yang ada di sekitar daerah konservasi bisa mendapatkan hasil daripada apa yang mereka tanam.
“Yaitu carbon credit dari tumbuhan yang mereka budidayakan yaitu kratom, dan hutan konservasi yang mereka ikut jaga kelestariannya sebagai petani pinggir hutan dan taman Nasional tempat mereka bekerja dan saling berketergantungan dalam ekosistem, saat ini koprabuh juga sudah berkontribusi menyusun rapeda kratom," pungkasnya.
Penulis: Rovi Andila
No comments:
Post a Comment