Foto: Wabup Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat membuka Rakor TPPs dan Persiapan AKS di Putussibau, Senin (20/3/2023)/ Yohanes Santoso
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat membuka Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Persiapan Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I tahun 2023 Kabupaten Kapuas Hulu di Putussibau, Senin (20/3/2023). Kegiatan tersebut melibatkan berbagai OPD Kapuas Hulu yang terkait dengan penanggulangan kasus Stunting.
Muslimat, mewakili Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Barat menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan satu tahun empat kali. Kegiatan kali ini yang pertama di tahun 2023. Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), kata Muslimat, kasus stunting di Kalbar sebelumnya adalah 29,8 persen, namun tahun 2022 lalu turun jadi 27,9. "Namun Kapuas Hulu justru tinggi tahun 2022 maka harus ada upaya menekan angka stunting tersebut," tuntasnya.Wabup Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, mengatakan bahwa pernikahan dini adalah salah satu penyebab stunting menjadi tinggi. Hal ini juga pernah disampaikan Presiden Jokowi. "Sebab itu peran Kemenag sangat penting untuk digandeng, Kemenag punya penyuluh dari berbagai agama," ujarnya.
Wabup menegaskan bahwa dari Pemda Kapuas Hulu sudah mensosialisasikan pencegahan stunting, bahkan dirinya juga berkeliling ke berbagai lokasi di Kapuas Hulu. Ini perlu gerakan bersama dengan melibatkan ormas dan kelompok pemuda.
"Stunting merupakan masalah gizi dan tumbuh kembang. Pada 1000 hari pertama kehidupan, harus diperhatikan dengan baik tentang gizi anak," ujarnya.
Agar pencegahan stunting lebih tepat sasaran, kata Wabup, akan ada audit langsung ke lokusnya. Pemda Kabupaten Kapuas Hulu akan intervensi lewat dinas terkait. "Mari semua pihak bekerjasama untuk menanggulangi masalah stunting ini," tuntas Wabup.
Penulis: Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment