Foto: Sekda Kapuas Hulu, Mohd Zaini (Kanan) dan Inspektur Inspektorat Kapuas Hulu, Bung Tomo menyambut kedatangan arak-arakan Naga di komplek kantor Bupati Kapuas Hulu, Putussbiau, Rabu (1/2/2023)/Istimewa
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Atraksi arak-arakan Naga menjadi sorotan masyarakat kota Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Rabu (1/2/2023). Atraksi tersebut dilakukan budayawan Tionghoa dalam rangka Imlek 2574 dan menyambut Cap Go Me. Naga tersebut diarak-arak menuju kantor Bupati Kapuas Hulu dan disambut oleh Sekda Kapuas Hulu, H. Mohd Zaini.
Sekda Kapuas Hulu, H. Mohd Zaini mengatakan atraksi naga merupakan rutinitas setiap tahun dalam rangka perayaan Imlek. Memang beberapa tahun lalu tidak dilaksanakan karena Covid-19. Tahun ini penanganan Covid-19 sudah membolehkan untuk membuat kegiatan ini. "Ini adalah tradisi yang harus dilestarikan dan semoga bisa berjalan dengan sebagaimana yang diinginkan oleh masyarakat dari etnis Tionghoa," ujarnya.
Terkait dengan potensi untuk mendatangkan wisatawan, Sekda mengatakan bahwa Kapuas Hulu akan sulit bersaing dengan kota besar seperti Pontianak dan Singkawang. Apalagi kebanyakan penduduk Tionghoa ada di Pontianak dan Singkawang, untuk di Kapuas Hulu hanya sedikit. Disisi lain untuk perayaan Imlek sudah ada tanggal tetapnya. "Atraksi seperti inikan melekat pada Imlek, tanggalnya tidak bisa berubah untuk kegiatan tersebut, untuk mendatangkan wisatawan mungkin kurang mampu," ujarnya.
Untuk perayaan secara keseluruhan juga, kata Sekda, wisatawan dominan datang ke Singkawang. Hal tersebut karena perayaan disana lebih meriah dan lengkap. "Selain pawai naga biasanya ada tatung juga disana," ujar Sekda.
Walaupun demikian, lanjut Sekda, Pemda Kapuas Hulu akan tetap mendukung pelaksanaan kebudayaan Tionghoa di Kapuas Hulu. Terutama dalam perayaan Imlek. "Paling tidak tradisi yang sudah ini tetap kita lestarikan dan laksanakan," tuntasnya.
Ketua Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Putussibau Kapuas Hulu, Sepien menyatakan, pihaknya telah melaksanakan kegiatan membuka mata naga. Hal ini bertujuan untuk memasukkan roh naga ke dalam tubuhnya naga tersebut."Setelah habis perayaan cap go me maka, naga tersebut akan kita bakar, untuk mengembalikan lagi roh naga ke aslinya lagi," ujar Sepin.
Ia menjelaskan naga akan diarak-arak mengitari kota Putussibau untuk membersihkan jalan, dan kalau loyang yang dibawa akan dikembalikan alam. Panjang naga yang diarak-arak hingga Cap Go Me (hari ke 15 Imlek) nanti adalah 38 meter. Sebanyak 40 hingga 50 orang akan ikut bergantian memainkan naga tersebut, karena sekali main naga ada 11 orang yang melakukan atraksi. "Pastinya cap go me tahun depan akan lebih meriah lagi, karena saat ini kita masih masa transisi wabah pandemi Covid-19," ungkapnya.
Penulis : Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment