Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.com-
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, menghadiri rapat koordinasi tim koordinasi layanan advokasi kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat Sungai Utik, Embaloh Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (08/11/2022). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Sumber Daya Kemaritiman, Nyoman Shuida.
Pada kesempatan tersebut Kepala Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu, Raymundus Remang, menyampaikan bahwa rumah betang Sungai Utik merupakan tempat tinggal masyarakat dan tidak boleh kosong. Betang ini dihuni oleh 268 jiwa dengan 87 KK.
"Kami memiliki hutan adat seluas 9.480 hektar yang selalu dijaga kelestariannya, 80 persen Desa Batu Lintang masih hutan asli," tegasnya.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, berharap agar rakor tersebut dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat Sungai Utik. Ia juga mengapresiasi betang sungai utik dipilih untuk menjadi tempat untuk menyelenggarakan rapat koordinasi tim koordinasi layanan advokasi kepercayaan terhadap Tuhan YME dan masyarakat adat.
"Karena disini terdapat rumah betang yang sudah mendunia. Pada 2019, Sungai Utik menerima anugerah Kalpataru dari KLHK. Pada tahun yang sama, masyarakat disini juga mendapat penghargaan Equator Prize 2019 dari UNDP [United Nations Development Program] di New York, Amerika Serikat," tegasnya.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Bidang Sumber Daya Kemaritiman, Nyoman Shuida, mengatakan bahwa tujuan pihaknya melakukan rakor adalah untuk berbagi pengalaman. Banyak pelajaran yang didapat di Betang Sungai Utik, kemudian membangun komitmen diantara kementerian lembaga yang hadir di sini.
"Kami senang ada beberapa kementerian dan lembaga, semoga apa yang kami dapatkan disini bisa sampai kepada pimpinan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sungai utik," tuntasnya.
Penulis : Rovi Andila
No comments:
Post a Comment