Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan saat menyampaikan sambutannya dalam acara Gawai Raa Lamba Lalo keluarga besar W. Guling dan MT. Samban di desa Ariung Mendalam, Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (28/6/2022)/ Yohanes Santoso
Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus menjadi tamu istimewa pada Gawai Raa Lamba Lalo yang diadakan keluarga besar mendiang W.Giling dan MT. Samban. Acara puncak gawai besar suku Dayak Taman tersebut dilaksanakan di desa Ariung Mendalam, Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Selasa (28/6/2022).
Gawai Raa Lamba Lalo di Ariung Mendalam kali ini dilakukan secara utuh. Semua prosesi dilaksanakan semua. Prosesinya di Ariung Mendalam ini sudah berjalan sejak satu bulan setengah yang lalu. "Kami juga dapat juga kehormatan Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus bersedia untuk ambil bagian di prosesi penaburan darah hewan kurban. Ini mengartikan leluhur kami tahu mereka telah dimuliakan," terang Sadau.
Ia juga menegaskan bahwa Gawai Raa Lamba Lalo ini dilakukan bersama-sama dan melibatkan banyak pihak, tidak hanya masyarakat di satu desa Ariung Mendalam saja. "Maka kami mengucapkan kepada masyarakat Dayak Taman dan suku-suku lainnya yang telah hadir dan memberi dukungan," tuntas Sadau.
Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus menuturkan gereja menghargai apapun kebaikan dalam Tuhan. Disisi lain, secara kesukuan juga, Mgr. Agus menegaskan bahwa dirinya sudah jadi bagian dari suku Dayak Taman. "Saya juga sudah laksanakan Mandung walau tidak sebesar yang kali ini," tegasnya.
Mgr. Agus menjelaskan bahwa gawai ini adalah penghormatan kepada nenek moyang dan kepada Tuhan. Dayak selalu hargai leluhur dan orang tua serta Tuhannya, ini disampaikan dengan cara-caranya sendiri. "Saya harapkan banyak budaya lain yang terus digali, utamanya yang mengandung nilai-nilai kebaikan," tuntas Uskup Agung Pontianak.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menuturkan ini pertama kali dirinya mengikuti Gawai Raa Lamba Lalo. Kemudian bisa mendapat kehormatan dalam gawai tersebut. "Gawai Raa Lamba Lalo ini terasa sangat sakral, apalagi saat menombak hewan kurban, ini membuat kami jadi bagian dari Gawai Raa ini," ujarnya.
Bupati yang akrab disapa Bang Sis ini menegaskan bahwa Pemda Kapuas Hulu mengapresiasi kegiatan kebudayaan.
Ia pun berharap Gawai Raa bisa terus dikembangkan dan bisa menarik wisatawan. "Disini kita lihat sudah ada wisatawan, ada dari luar negeri," tuntasnya.
Penulis : Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment