Kapuas Hulu - Gedung DPRD Kapuas Hulu didatangi rombongan warga Desa Nanga Nuar, kecamatan Silat Hilir, Rabu (15/12/2021). Rombongan warga mengeluhkan permasalahannya dengan Perusahaan Kelapa Sawit PT. Riau Agrotama Plantatioan (RAP) Salim Group. Permasalahan terkait dengan status lahan yang diatasnya sudah tumbuh kelapa sawit.
Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu, Razali bersama Ketua Komisi B, Aweng dan anggotanya menerima audiensi dari masyarakat Nanga Nuar. Audiensi juga dihadiri perwakilan pihak perusahaan PT.RAP.
Usai audiensi, Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu, Razali menjelaskan bahwa permasalahan yang muncul adalah terkait lahan. Berdasarkan SK Bupati yang lama dan TP3K, ada lahan perkebunan sawit itu masuk kawasan hutan, namun belum jelas patok wilayahnya, mana yang masuk kawasan mana yang tidak. "Ini yang kemudian memicu konflik," tuturnya.
Namun hasil dari pertemuan audiensi, kata Razali, sudah disepakati bersama untuk melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Kemudian memastikan patok batas. "Kami akan turun dan berusaha menyelesaikan dilapangan agar ini tidak jadi konflik berkepanjangan," ungkapnya.
Razali berharap dalam kegiatan dilapangan bisa dihadirkan pihak Kehutanan dan instansi terkait. Setelah selesai dan mengetahui batas kawasan, baru mungkin penentuan milik masyarakat. "Ini tidak bisa terlepas dari lembaga adat setempat," ujarnya.
Razali mengaskan bah DPRD Kapuas Hulu akan berupaya mengawal permasalahan tersebut. Tentunya sesuai kapasitas dewan. "Insyaallah kami akan kawal sampai proses ini selesai," tuntas Razali.
Penulis : Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment