Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Wabup Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat saat menghadiri Musdat Banuaka Taman di Deo Soli, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kalbar, Minggu (12/9/2021)/Yohanes Santoso
Kapuas Hulu - Masyarakat adat Dayak Taman (Banuaka Taman) mengadakan musyawarah adat di Deo Soli, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu (13/9/2021). Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Wabup Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat hadir dalam kegiatan tersebut.
Melalui kegiatan ini, kata Hermas, pihaknya ingin menyatukan adat lewat satu buku adat. "Kegiatan ini 3 hari dilaksanakannya, ada diskusi kelompok dengan melibatkan keterwakilan ketemenggungan," tuturnya.
Sekretaris DAD Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi menyambut baik adanya musdat Banuaka Taman. Pelestarian adat dan penyesuaian hukum adat sangat dibutuhkan dalam menyesuaikan perkembangan zaman. "Aturan terkait sanksi adat memang perlu disesuaikan. DAD tetap sejalan bersama masyarakat adat, sejalan pula dengan Pemerintah," tegasnya.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengapresiasi kegiatan Komobong Raa Banuaka Taman. Menurutnya kebudayaan adalah aset daerah yang harus dikembangkan, dipelihara dan lestarikan. "Namun tetap mengikuti perkembangan zaman, seperti tentang buku adat," ujarnya.
Bupati Sis menegaskan agar masyarakat adat terus mengembangkan budaya, guna mendukung pariwisata. Hal ini penting untuk pengembangan sektor pariwisata. "Kebudayaan harus mendukung pariwisata kedepan," ujarnya.
Selain Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, hadir pula Anggota DPRD Kapuas Hulu, Yanto SP, Anthonius Thambun (Unen), Stevanus dan Aweng. Acara berlangsung dengan tertib dan menerapkan protokol kesehatan. Dari DAD Kapuas Hulu, selain Petrus Kusnadi ada Ambrosius Sadau.
Penulis : Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment