Kapuas Hulu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu mencatat titik api yang terpantau satelit ada 285 titik di wilayah Kapuas Hulu. Ratusan titik api tersebut dominan merupakan aktifitas pembukaan ladang dengan cara bakar. "Titik api ini dominan sebatas pembukaan ladang saja dan masih bisa ditangani atau dipadamkan," ujarnya, Senin (9/8/2021).
Menurut Gunawan, yang menyulitkan petugas dalam penanganan karhutla adalah geografis tempat kejadian. Apabila itu di lahan gambut butuh penanganan yang ekstra. "Teknis kami tidak ada kendala, cuma biasanya lahan gambut ini yang rumit. Ini permukaan bisa terlihat padam, tapi di dalam masih ada, sore ini dipadamkan besok bisa muncul lagi apinya, seperti terjadi di lahan gambut di kecamatan Kalis," ujarnya.
Gunawan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kejadian karhutla. Laporkan kepada pemerintah di desa, kecamatan atau BPBD bila melihat hal tersebut, agar segera ditangani dan karhutla tidak meluas.
"Kami himbau warga agar proaktif melapor ke desa, kecamatan dan kami," ujarnya.
Menurut Gunawan, karhutla terkorelasi dengan musim kering. Saat ini prediksi dari BMKG cuaca di Kapuas Hulu masih kemarau basah. Ini sedikit meringankan terkait karhutla, karena masih ada hujan.
Kondisi ini juga yang menurut Gunawan, membuat karhutla tahun ini sedikit minim dibanding tahun 2020 dan 2019.
Sepanjang tahun 2019 itu ada 1243 titik api, kemudian 2020 ada 707, sekarang ini hanya 285 titik api.
"Ini kalau kami lihat Agustus adalah puncak munculnya titik api, ini bisa jadi kurang dari tahun lalu. Kami juga berharap tidak seperti di tahun 2019," tuntasnya.
Penulis : Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment