Kapuas Hulu - Saat ini pengelolaan terkait ikan Arwana masih beralih dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Seiring peralihan tersebut ada potensi pendapatan yang dapat digarap oleh Kabupaten Kapuas Hulu sebagai habitat Super Red Arwana. Apalagi Kapuas Hulu terdapat PLBN yang dapat menjadi pintu ekspor ke manca negara.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan mengatakan dirinya melihat ada potensi bagi daerah bila ekspor bisa diupayakan lewat border Badau. Namun ini butuh peran dari pengusaha lokal Kapuas Hulu.
"Semoga kita bisa ada pengusaha lokal Kapuas Hulu yang bisa inisiasi eksport dari Badau sehingga kedepan bisa jadi pendapatan daerah kita," ujarnya, Senin (14/6/2021).
Pria yang akrab disapa Sis ini mengatakan bahwa, selama ini belum ada PAD dari Arwana karena aktifitas penjualan dominan terjadi di Pontianak. Terkait pendapatan sendiri masuk dari sektor pajak ke Pemerintah Pusat. "Selama ini yang saya tahu pendapatan dari Arwana hanya dari pajak air permukaan dan pajak ekspor," terangnya.
Sebab itu, ia berharap kedepan ada upaya baru untuk memberi pemasukan daerah, serta mempermudah pengusaha arwana di daerah dalam menjual Arwana tersebut.
"Semoga saja dari Badau bisa, disana juga sudah siap petugasnya," ungkap Sis.
Penulis: Yohanes Santoso
No comments:
Post a Comment