Forkopincam Putussibau Selatan Sikapi Aduan Limbah Kayu PT.KMT - Media Khatulistiwa

Breaking

Home Top Ad

kmiklan

Post Top Ad

Tuesday, April 6, 2021

Forkopincam Putussibau Selatan Sikapi Aduan Limbah Kayu PT.KMT

Foto: Keadaan di sekitar lokasi PT. KMT, di desa Urang Unsa, Putussibau Selatan, Selasa (6/4/2021)/istinewa

Kapuas Hulu - Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Putussibau Selatan meninjau limbah kayu PT. Kayu Mukti Timber di desa Urang Unsa, kecamatan Putussibau Selatan, Selasa (6/4/2021). Limbah kayu di perusahaan veneer kayu tersebut diadukan warga karena di khawatirkan mencemari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas.

Kades Urang Unsa, Tomas mengatakan pengecekan limbah oleh Forkopincam karena ada laporan dari warga Urang Unsa. Hasil tinjauan benar yang diadukan masyarakat. "Aduan terkait limbah karena dekat sungai Kapuas dan khawatirnya dapat mencemari sungai," paparnya.

Sekcam Putussibau Selatan, Usman Husin, menegaskan bahwa peninjauan ini memang langkah mengamati aduan. Selain terkait limbah, terlihat juga Perusahaan punya manfaat dalam menyerap tenaga kerja. "Kami sudah periksa terkait limbah kayu, ini perlu solusi agar bisa dilakukan secara baik tidak mencemari lingkungan," ujarnya.
Lokasi PT.KMT berasa di pesisir sungai yang rawan banjir, tentu perlu antisipasi, takut berdampak ke masyarakat.
"Kita tetap ingin perusahaan tetap berjalan namun limbah produksi juga banyak bertumpukan, semoga kedepan bisa dikelola," tuturnya 
SPPL sudah dilimpahkan ke kecamatan. Aturannya limbah kayu tidak boleh dibakar. "Limbah yang menumpuk butuh solusi tepat," ujarnya.

Kapolres Kapuas Hulu melalui Kapolsek Putussuibau Selatan, IPDA Cahya Purnawan, menegaskan bahwa pihaknya berkewajiban memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas). Dirinya hadir bersama Kormail 1206-06 setempat untuk memastikan laporan masyarakat. "Kita dari TNI-Polri lakukan harkamtibmas kalau laporan di diamkan bisa membuat besar. Kita tidak mau ini buat gaduh," tegasnya.
Kapolsek menegaskan Forkopincam mendatangi lokasi PT.KMT bersama-sama untuk meninjau aduan itu. Pertemuan untuk melihat keadaan ril di lapangan dan cari solusi. "Terkait karhutla saya juga menghimbau itu tolong diantisipasi juga," tegasnya.

Manager PT. KMT, Handy Saputra, menjelaskan pihaknya adalah perusahaan veneer. Proses pengolahan kayunya sebatas bahan baku kemudian dipotong seukuran triplek, baru diolah jadi veneer. Ini murni diolah bahan kayu saja. "Terkait sampah atau limbah kayu ini akan kita koordinasi ke desa. Perusahaan juga terimakasih masukan hari ini dan kami siap bekerjasama dengan baik," tuntasnya. 

Penulis : Yohanes Santoso

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad